Minggu, 20 November 2011

Erika Yuriana: Secangkir Kopi

Erika Yuriana: Secangkir Kopi

Secangkir Kopi


Saya suka sekali minum kopi. Sangat! Dulu berapa cangkir pun kopi yang saya minum tidak pernah bermasalah. Minum ya minum, tanpa ada efek apa pun pada diri saya. Namun, entah apa yang terjadi semua berubah. Sejak saya di rawat di rumah sakit beberapa bulan yang lalu, setiap selesai minum kopi ada saja efek yang saya rasakan. Mulai perut sakit, susah tidur eh... ditambah kepala pening.

Minum kopi jadi enggak asik lagi. Padahal mulut saya suka sekali menenggak kopi.

Tadi saya sempet ngopi di em pe ye, sama cowok saya. Setelah sempat berkeliling tanpa tujuan, saya pun memutuskan untuk duduk menikmati secangkir kopi khas Malang. Pas minum sih, saya cukup menikmati. Enggak ada hal yang mengkawatirkan. Minum secangkir kopi ditemani roti bakar rasa coklas. Hmmmm..... nikmat :p

Tapi semuanya berubah pas saya balik ke kos. Perut saya mulai berkontraksi tak karuan, kepala pening dan yang semakin membuat saya tersiksa adalah mata saya susah sekali dipejamkan. Hingga jam dinding menunjukan angka 02:35 saya belum mengantuk. Hadohhh gimana ini??? Perut juga kepanasan lagi, gara-gara terlalu banyak ngasih minyak kayu putih. >.<

Lalu apa setelah ini, apa saya tidak boleh minum kopi lagi? padahal saya sangat menyuakainya. Hmmmm......

-yna-

Jumat, 18 November 2011

Aksi Nyata



Belakangan ini saya sering berada di posisi abu-abu, remang-remang dan enggak jelas. Antara ada dan tiada atau apalah namanya. Yang jelas belakangan saya sering merasa galau. Dan ternyata kondisi saya yang seperti itu membuat pemikiran saya menjadi kurang realistis.

Saya menjadi mudah mengeluh dan putus asa. Saya juga sering menghiperbolakan masalah kecil yang remeh temeh. Dimana pun saya berada selalu merasa tak nyaman. Melelahkan sekali!

Yang menjadi tumbal akibat kondisi yang seperti ini, tentu saja orang-orang terdekat. Saya sering ngoceh berlama-lama persis di samping telinga mereka. Jengah mungkin mereka mendengarnya atau malah bahagia? Entahlah. Mereka kebanyakan diam saat mendengar setiap inci kalimat saya. Semakin sulit mendefinisikan presepsi mereka tentang semua keluhana yang meluncur deras dari mulut saya.

Saat saya membeberkan semua keluh kesah pada cowok saya. Dia malah bilang, "Coba kamu gunakan saran yang pernah kamu berikan pada teman-temanmu untuk menyelesaikan kegalauanmu!"

Saya melongo untuk beberapa detik, sebelum akhirnya cowok saya meneruskan kalimatnya. "Banyak hal yang pernah kamu ajarkan pada saya tentang konsep menyelesaikan masalah, lalu kenapa kamu tidak pernah memakainya?"

Saya tertunduk. Saya memang sering memberi nasehat kepada teman-teman saya saat mereka curhat. Sering memaparkan banyak teori buat mereka tak terkecuali cowok saya. Tapi ternyata saya sendiri tidak mampu menasehati diri saya. Saya malah lebih memilih mengeluh kesana kemari, tanpa melakukan aksi nyata. Tanpa action dan hanya berteori, ternyata tak membuat diri kita menjadi lebih baik. Dan satu pelajaran berhaga, mengeluh sama sekali tidak bisa menyelesaikan masalah, yang ada malah memperburuk.

-yna-

Rabu, 16 November 2011

Memory Nasi Jagung



Seperti biasa, setiap cowok saya libur kerja pasti saya diajak makan di warung mak Ti. Warung sederhana yang hanya berukuran kira-kira 3x10. Bentuknya seperti persegi panjang. Sederhana sekali. Namun tempat ini selalu ramai oleh pengunjung. Awalnya agak ragu makan di sini. Saya tidak terlalu suka makan di tempat yang sesak dan ramai. Namun, akibat paksaan cowok saya, saya pun akhirnya duduk di warung itu untuk memesan makan.


Menu yang saya pesan sederhana, nasi dengan sayur bayam, telur dadar, tempe goreng berlumur tepung dan juga sambal. Saya memang tidak terlalu suka dengan daging atau ikan laut, jadi saya selalu memesan menu itu untuk sarapan. Sederhana memang, tapi rasanya yang tidak sederhana. Setiap makan di sini saya teringat dengan masakan ibu di rumah. Yah, menu yang saya pesan sedikit mengobati kerinduan saya dengan orang-orang di rumah.

Untuk makan di sini perlu kesabaran ekstra. Pembelinya selalu berjubel. Antri dan yang makan  tidak boleh duduk terlalu lama, karena harus bergantian dengan pembeli yang lain. Hmmm....

Pagi tadi saya memesan makanan seperti biasanya. Saya terbelalak dengan nasi yang di hidangkan. Tidak seperti biasanya. Nasi yang disajikan nasi jagung. Memory saya mendadak melayang ke-19 tahun yang lalu. Saat saya berusia sekitar  empat atau lima tahun. Saya punya tetangga bernama Siti. Keluarga Siti sering memasak nasi jagung. Gara-gara  nasi jagung itu, saya jarang makan di rumah dan lebih tertarik untuk makan di rumah  Siti.

Nasi jagung ini mengingatkan masa kecil saya. Mengingatkan juga pada Siti, Dian, Beti, mbak Hestin dan dek Tian mereka adalah teman-teman kecil saya. Dulu kami sering menghabiskan waktu bersama. Tapi sekarang, kami terpisah untuk menjalani hidup masing-masih. Bahkan dek Tian telah berpulang ke sisi Allah akibat jatuh dari motor. Ah.... saya begitu merindukan masa kecil saya, merindukan teman-teman kecil saya. Sedang apa mereka, mungkinkah mereka juga merindukan saya????

-yna-

Sabtu, 12 November 2011

My Blog



My Blog

Akhirnya saya punya Blog. Asekkk asekkk. Rada alay enggak apa-apa ya, ahahahaa.......

Keinginan saya punya blog sudah ratusan tahun yang lalu nangkring di otak kanan dan kiri. Berjubel-jubel ingin direalisasikan. Karena satu hal dan lain sebagainya, keinginan saya yang mulia itu hanya berhenti pada sebuah keingingan. Ah, pasti susah.... pasti repot, pasti ... bla... bla... banyak alasan alasan yang enggak penting menggerogoti keinginan saya itu.

Setelah beberapa kali saya menemukan blog teman-teman saya. Rasa iri pun mendadak menghujam jantung saya. Astaga si itu punya blog, blognya bagus pula. Saya pun harus punya. Saya mencoba bertanya kepada beberapa pakar blogger. Alih-alih diajari, mereka kebanyakan bilang, "Udah, otak-atik saja, entar juga bisa sendiri."

Saya pun berjalan lunglai dengan kekecewaan yang berkecamuk. Saya juga tidak mencoba untuk mengotak atik seperti saran mereka. Saya endapkan keinginan saya untuk memiliki blog. tapi beberapa menit yang lalu tangan saya reflek membuka www. blogspot.com. Saya memulai mengutak atik kesana kemari. dan taram, saya pun memiliki blog sekarang. Emang sih, berantakan dan enggak karuan. maklumlah namanya juga pemula.Masih harus banyak belajar. Meski begitu saya tetap senang karena saya punya Blog sekarag :)